Kalender saat itu menunjukan angka tahun 1992 ketika Ani (samaran) menjadi aktivis dakwah kampus di sebuah perguruan tinggi negeri namanya jd perbincangan karna ani di kenal sbg akhawat yg cerdas dan dikenal teguh dlm berprinsip
Teman sekampusnya,nana(samaran) msh ingat,ketika itu ani memberi nasihat padanya.
”Ukhti Nana ,akan lebih baik kalau kamu kuliah mengenakan jubah.Pilihlah yang berwarna gelap begitu juga kerudungnya,pakailah yg berwarna gelapdan tdk bercorak.”
Nana pelan mengikuti saran Ani.Nana mulai memakai jubah tp msh senang mengenakan kerudung berwarna kembang2.
Tujuh tahun kemudian mrk berjumpa lg dipertokoan Nana yg msh berjilbab dan menggunakan pakaian muslimah terperanjat.Ani tdk lg berjilbab,bahkan saat itu tengah menggunakan rok mini
Sayangnya,saat itu Ani tdk mengenal Nana lg atau pura2 sehingga Nana tdk pernah tahu,apa sebab Ani berubah jd demikian.Nana hanya bergumam ,”tak disangka aktivis dakwah sehebat dia, yang setiap kuliah menggunakan jubah hitam,sekarang jadi pencinta rok mini.”
Entah apa yang terjadi sejak mereka lulus kuliah.Mungkin setelah itu Ani tak ikut pengajian lagi,sehingga jadi merasa sendirian menghadapi tekanan keluarganya yang tak setuju dia berjilbab.Atau lantaran dia tergiur bekerja pada perusahaan asing yang memaksanya memakai rok mini.Atau dia kawin dengan suami yang menentang jilbab dan banyak kemungkinan yang lainnya.Masih ada ani yang lain, yang dulunya aktivis dakwah, lalu terpental, dan kembali ke lingkaran jahiliyah.
Namun jangan berkecil hati, disisi lain masih banyak orang2 seperti Nana.Meski dulu bukan aktivis dakwah yang menonjol, tapi kesabarannya dalam menghadapi turbulensi di jalan dakwah, menjadikan ia tetap di jalan lurus.
Kisah tentang mereka yang istiqomah(tetap teguh) di jalan dakwah serta yang futur (menurun), tasaquth (berguguran) dan insilakh (melepaskan diri dari dakwah) adalah kisah2 yang senantiasa berulang dalam setiap episode zaman.Lakon dan pernik ceritanya mungkin berbeda, tapi garis besar ceritanya sama saja.
Dahulu ketika Rasulullah saw memerintahkan hijrah ke negeri Habasyah yang diperintah Raja Najasyi. Selama sepuluh tahun, tentu bukan waktu yang sedikit untuk bisa berinteraksi dengan penduduk sekitarnya. Adalah Ubaidillah bin Jahsy yang tergoda dengan budaya dan keyakinan masyarakat setempat. Awalnya ia tergoda mengunjungi minuman minuman keras orang Habasyah. Lama kelaman keyakinan dan perilakunya berubah drastis. Puncaknya, Ubaidillah kemudian menyatakan keluar dari Islam.
Wajah wajah Futur
1.Aktivis yang Ketinggalan
Umumnya mereka adalah pemalas yang tidak mau mengasah dengan menambah ilmu keislaman dan kreativitas dakwah Tidak meng update dan meng upgrade diri secara terus menerus
1.Aktivis yang Ditinggalkan
Mereka adalah mantan aktivis yang melakukan, kesalahan fatal baik dari segi aqidah, syariah, atau akhlaq. Seorang aktivis seharusnya sadar bahwa mereka selalu mengawasi gerak geriknya.
1.Aktivis yang Meninggalkan
Mereka adalah mantan aktivis yang tidak sabar dan istiqomah menapaki jalan perjuangan yang terjal dan panjang. Mereka tidak tahan rayuan dan cobaan. Mereka tidak kuat terhadap derita yang sangat panjang dan menyakitkan. Semua ini membuat mereka putus di tengah jalan.
Sesungguhnya tidak ada kata cuti dalam berdakwah. Sebagaimana Allah dan Rosulullah menolak kaum Anshor untuk ”cuti” sejenak dalam aktivitas dakwah. Dalam Al Qur’an cuti dari dakwah sama dengan menjatuhkan diri sendiri dalam kebinasaan.
Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
(al Baqoroh 195)
Tips agar untuk mengenali penyebab futur
1.Isrof (berlebihan) dalam menjalankan agama
Fathi Yakan menulis : ”Saya teringat seorang ikhwan yang bersumpah untuk menghapalkan Al Qur’an sepanjang musim panas. Dia telah berusaha sekuat tenaga melaksanakan sumpah tersebut, tetapi tidak mampu. Lalu dia sangat marah terhadap dirinya dan bersaksi akan memberi sanksi berat kepadanya. Dia mengharamkan yang Allah halalkan kepadanya. Dia mulai berpuasa berturut turut dan tidak berbuka kecuali sekedarnya, bangun sholat malam terus menerus dan tidak tidur kecuali lupa. Kemudian studinya berhenti dan dia di bawa ke rumah sakit syaraf dan menghilang total dari dakwah.
1.Terlalu longgar dalam beragama
”Jauhilah oleh kalian dosa dosa yang dianggap kecil, sebab dia akan berhimpun hingga membinasakan pelakunya.” (Riwayat Ahmad dan Thabrani). Pada mulanya dia cuma mengucapkan selamat hari raya kepada agama lain, lalu lama kelamaan dia mengatakan semua agama sama.
1.Terjangkit penyakit Wahn (cinta dunia dan takut mati)
Fathi Yakan menulis : ”Saya mengenal saudara yang sebelum menikah dikenal sangat pemberani dan dermawan. Tetapi ia menjadi susah karena memiliki istri yang membayang bayangkan kematian dan kefakiran. Setiap dikarunia anak, istrinya mengingatkan materi thdp anaknya dan ia harus melipatkan usaha demi pada perangainya semula, maka ia terpuruk dalam ujian dan ia menjadi hamba istrinya. Padahal Rasulullah telah mengingatkan, ”Celakalah para hamba istri.” (Hadits Bukhori).
1.Terhanyut pada Laghwun (Hal yang tidak berguna/kurang berguna)
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya, Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,
(Al Mukminun 1-3)
1.Kurang Berlapang Dada
Setiap jama’ah ada kekurangan dan kelebihan. Mungkin murobbi sedikit ilmunya, maka disini perlu adanya jama’ah untuk saling mengingatkan. Setan akan senang thdp orang yang tidak berjamaah. Dan bila ada kekurangan hendaknya banyak berlapang dada, seraya mengatasi bersama.
1.Tidak Berorientsi Akhirat
Dakwah bila berorientasi dunia maka akan cepat berhenti manakala ia tidak mendapatkan apa yang diinginkannya.
1.Banyak bergaul dengan Orang Fasiq
Ssorg itu tergantung agama temannya, karena itu hendaklah kamu lihat orang yang kamu jadikan teman. (HR Abu Daud)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar