Selembar bulu mata
Senin, 12 Oktober 2009
Konon di hari pembalasan kelak, ada seorang hamba Allah sedang diadili. Ia dituduh bersalah, menyia-nyiakan umurnya di dunia untuk berbuat maksiat. Tetapi ia bersikeras membantah. "Tidak, Demi langit dan bumi sungguh tidak benar. Saya tidak melakukan semua itu".
"Tetapi semua saksi-saksi mengatakan engkau betul-betul telah menjerumuskan dirimu sendiri ke dalam dosa," jawab malaikat. Orang itu menoleh ke kiri dan ke kanan, lalu ke segenap penjuru. Tetapi anehnya ia tidak menjumpai seseorang di situ hanya ada dia sendiri.
Makanya iapun menyanggah, "manakah saksi-saksi yang kau maksud ? Disini tidak ada siapapun kecuali aku dan suaramu." "Inilah saksi-saksi itu" ujar malaikat. Tiba-tiba mata angkat bicara, "saya yang memandangi. " Disusul oleh telinga, "saya yang mendengarkan."
Hidungpun tak ketinggalan, "saya yang mencium." Bibirpun mengaku, "saya yang merayu." Lidah menambah, "saya yang mengisap." Tangan meneruskan, "saya yang meraba dan meremas." Kaki menyusul, "saya yang dipakai lari ketika ketahuan." Nah kalau kubiarkan, seluruh anggota tubuhmu akan memberikan kesaksian tentang perbuatan aibmu", ucap malaikat. Orang tersebut tidak dapat membuka sanggahannya lagi. Ia putus asa dan amat berduka, sebab sebentar lagi bakal dijebloskan ke dalam neraka jahanam. Padahal rasa-rasanya ia telah terbebas dari tuduhan dosa itu.
Takala ia sedang dilanda kesedihan itu, sekonyong-konyong terdengar suarayang amat lembut dari selembar bulu mata, "saya pun ingin juga mengangkat sumpah sebagai saksi.""silahkan" kata malaikat.
Terus terang saja, menjelang ajalnya, pada suatu tengah malam yg sunyi, aku pernah dibasahinya dengan air mata ketika ia sedang menangis menyesali perbuatan buruknya. Bukankah nabinya pernah berjanji, bahwa apabila ada seorang hamba kemudian bertobat, walaupun selembar bulu matanya saja yg terbasahi air matanya, namun sudah diharamkan dirinya dari ancaman api neraka ?
Maka saya, selembar bulu matanya, berani tampil sebagai saksi bahwa ia telah melakukan tobat sampai membasahi saya dengan air mata penyesalan. Konon dengan kesaksian selembar bulu mata itu, orang tersebut dibebaskan dari neraka dan diantarkan ke surga. sampai terdengar suara bergaung kepada para penghuni surga, "lihatlah, hamba Allah ini masuk surga karena pertolongan bulu mata."
1
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar