Blogger templates

News Update :

Man Jadda Wajada

Rabu, 22 September 2010


Para pencinta sejati tak suka berjanji,

tapi begitu mereka memutuskan untuk mencintai,

mereka akan segera membuat rencana untuk memberi...

-M.Anis Matta-



SEBUAHPERTEMUAN ADALAH SATU BATU BATA...

Mengenang Episode Muram di Selasar Masjid Al-Ikhlas....

Apa yang terlintas di dalam pikiranmu, saat sebuah pertemuanpenting Cuma dihadiri oleh tak lebih dari hitungan jari sebelah tangan? Apayang terbetik dalam hatimu, ketika hanya dua tiga orang yang datang, untuksebuah pertemuan rutin yang bertugas mengemban amanah besar? Kecewa tentu saja.Bersedih sudah pasti. Tapi, putus asa? O.... Sungguh ! Janganlah Dulu..!!



Maka inilah salah satu cerita nelangsa tentang sebuah pertemuan. Ketika sebuah cita – cita terus dicoba untuk diwujudkan. Dengan takpernah kenal kata menyerah. Inilah kisah duka yang selalu mengiringi setiap pertemuan yang dirancang untuk laga berikutnya. Saat asa bersama diupayakanuntuk terus dipertahankan. Untuk hari itu, juga hari – hari sebelumnya. Bahkan untuk hari – hari berikutnya. Ya! Untukmu kawan – kawan seperjuangan. Inilah cerita tentang pertemuan dengan kehadiran personal yang minimal. Bahkan pada akhirnya, telah menjadi sebuah kebiasaan.



Mencoba melabuhkan temali cita – cita di tempat yang sama.Dari pilar timur serambi itu, Pandangan bisa bebas ke arah lapangan. Dan setiap orang bisa langsung menangkap sosok – sosok yang datang dari arah luar masjid.Agar tak tersesat kawan-kawan baru yang akan bergabung hingga dengan mudah mereka bisa menemukan kami disini



Tapi kami juga harus bersiap kecewa. Sebab kami tahu, mereka yang baru pertama kali datang akan terkejut. Saat melihat kami berkumpul hanya di tempat seperti ini. Cuma di serambi masjid. Dan bukan disebuah rumah yang disebut sekretariat. Atau ruangan tetap yang layak disebut basecamp. Bahkan takpernah ada selembar papan nama. Ya! Kami memang tak pernah punya semua fasilitas itu. Kami tak pernah miliki tempat yang paling tidak berguna untuk tempat tujuan, Bila seorang tamu datang. Tapi sungguh! Kami tak pernah terlalu resah. Kami juga tak perlu merasa malu. Sebab sebuah cita – cita luhur tak layak untuk luntur. Hanya karena fasilitas yang tak pernah muncul.



Maka di beranda itulah. Selalu, dalam rentang waktu dhuha hingga ashar menjelang. Kami berbincang, berunjuk kata, serta bertukar suara.Semuanya demi sebuah amanah yang sudah kami rentangkan. FORKANIS harus mulai di gerakkan roda-rodanya. Rumah kami yang nyaris roboh meski segera dikuatkan tiang-tiangnya. Agar bisa segera berputar dan mampu menggelinding di atas tanah ini. Agar tetap kokoh berdiri di atas bumi kami. Di segenap tempat. Diseluruh penjuru sudut.



Hingga datanglah periode yang menyesakkan dada itu. Di setiap pertemuan yang kami rajut, Tentu saja. Tak sedikit mereka yang datang. Tapi banyak pula mereka yang pergi tak kembali. Bila minggu ini empat orang baru yang bergabung, maka dua minggu ke depan tujuh orang sudah menghilang. Bila minggu kemarin tiga orang baru singgah. Seminggu lagi lima orang yang baru kembali tak datang. Begitulah kisah yang selalu ada. Orang – orang baru terus datang dan pergi. Berganti – ganti. Keluar masuk. Orang – orang dengan membawa rasa dan nuansa masing-masing. Begitulah. Maka di setiap pertemuan baru, orang– orang yang duduk disanapun berwajah baru. Dan tentu saja, ini sangat menyulitkan bagi sebuah kerja yang butuh perencanaan matang. Kondisi itu jelas sangat membuat kinerja tim menjadi tak terarah. Sama sekali tidak efektif. Tapi, tentu saja kami tak boleh marah pada mereka.Tentu saja kami tak mungkin menolak kedatangan mereka yang baru. Sebab setiap orang memiliki niat dan keinginan yang tak pernah sama. Kami juga. Begitupun dengan mereka.



Dan mungkin saja, orang-orang yang hilang itu terlanjur memiliki harapan yang terlalu tinggi. Mereka terlanjur membangun sebuah angan –angan yang mewah. Pada sebuah bangunan baru yang justru sedang kami bangun bersama-sama. Pada sebuah bangunan baru yang sedang kami bangun bersama – sama.Pada sebuah rumah yang landasannya justru tengah kami susun. Mereka mungkin kecewa, ternyata Forkanis bukan seperti yang dibayangkan.



Dilain kesempatan. Kepada setiap yang baru hadir, saya selalu sampaikan. " Inilah FORKANIS kita". Jangan kaget. Jangan pula terkejut. Masih di serambi masjid. Masih pula dengan segelintir orang. Juga masih dengan mimp ibesarnya namun kinerja yang sederhana. Ya inilah FORKANIS kita. Yang Jelas masih membutuhkan banyak sekali perjuangan dan pengorbanan. Maka, setelah pertemuan ini, akan terjadi banyak hal. Setelah ini, kalian bisa saja takkan pernah kembali lagi kesini. Atau sebaliknya, kalian justru semakin merasa tertantang mencari solusi. Seleksi Alam bakal tergelar di sini. Yang bertahan akan menjadi orang – orang pilihan. Yang hilang jelas lama telah memiliki prioritas lain yang mungkin lebih utama. Jadi, selamat memilih !



Nah, kini jelas sudah. Sama sekali tak mudah untuk membangun sebuah bangunan kokoh. Apalagi dari sebuah kondisi yang sama sekali baru. Waktu jelas akan menjadi saksi. Dan kitalah yang menjadi kunci. Apakah batu bata yangkita letakkan di setiap pertemuan itu, sudah cukup kuat bagi peletakkan batubata lainnya kelak ? Apakah pertemuan – pertemuan sepi yang telah terkreasi,telah diikuti pula oleh semangat serta keyakinan diri untuk tetap tegar dijalan dakwah itu? Maka kukatakan padamu,satu hal kini sudah pasti. Janganlah pernah merasa putus asa. Meski pertemuanyang ada Cuma membuatmu mengelus dada. Meski pertemuan yang terjadi disana,hanya dihadiri orang – orang yang tak beranjak banyak. Sebab sebuah bangunan tak bisa tegak begitu saja. Dan selempang jalan bebas hambatan takkan bisa membentang tanpa cerita payah dan berkepanjangan.



Sekarang, dimanapunkalian berada. Tetaplah istiqomah dengan pertemuan – pertemuan itu. Jangan berhenti. Sementara, pompakan terus semangat itu ! Susunlah batu – batu itu dengancinta yang sama. Semoga Alloh selalu member kalian kesabaran, kekuatan, dan kemudahan dari arah yang tak kalian sangka. Man Jadda wajada.....:)



Jangan tersinggung ya...dengan kalimat diatas, kalimat diatas juga pemacu semangat saya dalam berdakwah ...QUM FAANDZIR..:)

Saudara-saudaraku yang sama-sama berjuang dijalan Alloh.., teruslah semangat..yakinlah keadaan yang kita alami sekarang ini pasti suatu hari alloh akan gantikan dengan kebahagian tiada tara.., Sejarah telah berkata bahwaKEBERHASILAN tidak pernah tercipta tanpakalimat BERSUSAH PAYAH di belakangnya



Syukron Jazakumullah untuk semua bantuannya diFORKANIS selama ini, teruslah maju Ikhwahti fillah raih kemenangan Dakwah dengan Ridho illahi....ALLAHU AKBAR !!!

C.A
Share this Article on :

0 komentar:

 
© Copyright HikmahMu | Published by Tutorial Blog