ALLAH, dalam bahasa cinta
Jumat, 03 Februari 2012
“Ada banyak hal sederhana yang mampu membuat hidup menjadi lebih hidup, mampu menjadi hidayah dan hikmah, let’s find it !! “
Kalimat diatas menjadi hentakan tersendiri disenja terakhir dipenghujung tahun 2011, seperti menarik saya untuk kembali memainkan jari jemari saya diatas tuts hitam notebook tua saya, seolah mendorong saya untuk duduk dan membuka gerbang kebun hikmah yang kerap saya tinggalkan, rongga kehidupan saya yang kerap saya catat sejak tahun 2008 ini menimbulkan rasa rindu sendiri, menulis memang memiliki getar yang berbeda *rasanya nano nano ya man...”
Iya, saya adalah lelaki yang menulis apa saja yang saya pikirkan, menulis bukan sekedar hobi tapi telah menjadi bagian dari perjalanan hidup saya, saya menulis tentang rasa, tentang luka, tentang yang datang dan yang pergi, tentang yang mampu saya lihat, yang bisa saya dengar, tentang berbagi, tentang kehilangan demi kehilangan, tentang amarah yang tak mampu saya bendung, bahkan tentang cinta yang datang dan pergi, yang diam diam dan terang terangan (sama sakitnya yah, ah sudahlah maafkan saja) dari semua rangkaian kata yang mampu saya susun menjadi kalimat, saya belajar bahwa hidup adalah sebuah perjalanan seorang hamba
menuju kepada pemiliknya, dan saya menulis setiap langkah hingga akhir 2011 lalu
2008 awal saya menulis, sebenarnya dari 2006 saya menulis tapi perjalanan hidup memaksa saya untuk menghapus lembaran lama, untuk tidak mengingat ingat lagi, untuk membakar menjadi abu, meski memori tersimpan di lubuk, membakar tak menghapus ternyata, dan kemudian saya sesali mengapa harus menghapus luka lama, toh luka tetap akan datang dan datang lagi hanya bentuknya berbeda, dari orang yang berbeda pula, toh cinta akan menyembukan dari orang yang berbeda dalam bungkus yang berbeda pula, iya hidup memang permainan hati.
Karena jika hidup tanpa luka maka dimana
bahagia, toh tak akan terasa bahagia jika tak tahu rasanya luka bukan? hehehe … bahagianya saya saat ini karena saya mampu mentertawakan luka, mampu berdiri diatas hujan selebat apapun, karena perjalanan hidup telah mengajarkan saya bahwa ALLAH ada dan selalu ada, disetiap luka dan bahagia.
Pada akhirnya hidup ini berat dan tidak adalah dari bagaimana kita memandangnya “Jangan pernah mengukur tinggi gunung sebelum sampai dipuncaknya, karena begitu saya berada dipuncaknya saya akan melihat betapa rendahnya gunung” jadi apapun makanannya teh botoh minumannya, hehehe … canda dink!
Artinya ketika ALLAH hadir dalam bahasa cinta maka tak ada lagi yang sulit dalam hidup ini, hati tenang jauh dari galau, pikiran jernih tanpa terganggu hal hal yang
menyesakan dada tentang prilaku orang lain terhadap saya, tak ada yang mampu membuat saya bersedih kecuali ALLAH, tak ada yang mampu membuat saya bahagia pula kecuali ALLAH !! TOP deh memang ALLAH.
Lalu bagaimana mencapai level itu ? seorang sahabat saya bertanya “jadi, kapan pertolongan ALLAH itu datang?” lalu saya jawab sekenanya, “pertolongan ALLAH datang ketika kita mendatangi ALLAH” kalau butuh pertolongan tetapi tak
mendatangi ALLAH jadi gimana ALLAH mau nolongnya dong, begitu juga dengan cinta ALLAH, tak akan ada, tak akan datang ketika saya tidak mencintaiNYA, gak enak kan rasanya bertepuk sebelah tangan, nah ALLAH tak mengenal istilah itu, saya datang selangkah mendekat, ALLAH telah sehasta menghampiri, Subhanallah …
selamat melangkah mendekati ALLAH, tak ada cara paling benar dalam merayakan pergantian waktu selain Hijrah, memaksa hati dan diri untuk terus menjadi hamba ALLAH yang lebih baik dan lebih baik lagi, untuk mencintai ALLAH more and more, kan kita gak tahu kalau tahun ini napas kita berhenti yah? nah loh !!
Yang lalu sudahlah, maafkan dan biarlah berlalu, biarlah kesalahan kemarin menjadi mati dan terkubur dalam pusara yang terbuat dari semen, alisa sumur mati dan berjanjilah untuk tidak mengulangi lagi, biarlah cinta yang lalu pergi dan petiklah pelajaran bahwa mencintai selain ALLAH hanya akan kecewa, karena kebahagiaan adalah milik ALLAH, selain itu semu, jikapun indah bertabur bunga tapi fana, walaupun menggebu penuh getar asmara tapi semua hanya main main.
ALLAH memang memberi makan dan kehidupan ke semua hambaNYA, tanpa cintaNYA hanya diberikan kepada yang mencintaiNYA melebihi apapun, jangan bilang cinta jika tak teruji bukan?
yuk buktikan cinta dalam bahasa ALLAH
Irhamanna ya ALLAH … Irhamanna
by:umi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar