bismillahirrahmanirrahim..
orang menyangka bahwa komitmen islam dan menjadiknnya sebagai asas bagi sistem kehidupan, berarti menolak keberadaan minoritas nonmuslim di tengah masyarakat islam, menolak adanya persatuan antar unsur masyarakat. padahal persatuan merupakan salah satu pilar yang kokoh bagi kebangkitan umat dimasa sekarang ini.
prasangka tersebut jelas tidak benar, karena islam yang diturunkan oleh Dzat yang Mahabijaksana dan Maha Mengetahui masa lalu umat, kini dan yang akan datang telah mengantisipasi rintangan dan menundukkannya.
karena itu, Dia tidak menurunkan undang-undang-Nya yang suci dan bijak, kecuali telah memuat teks jelas, tanpa kerancuan perlindungan terhadap minoritas.
apakah manusia menginginkan teks lain yang lebih gamblang dari firman Allah SWT. berikut, " Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negrimu. sesungguhnya, Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. " ( Al-Mumtahanah : 8 )
teks ini tidak hanya memuat perlindungan, tetapi juga mewasiatkan agar berlaku baik dan bijak pada mreka. sungguh, isla adalah ajaran yang mensakralkankesatuan umat manusia, sebagaimana firman-Nya, " Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku saupaya kamu saling mengenal." ( Al-Hujurat : 13 )
islam mensakralkan kesatuan agama. karenanya, ia mengikis fanatisme dan mewajibkan pemeluknya mengimani seluruh risalah langit, sebagaimana firman Allah, " katakanlah, (hai, orang orang yang beriman), 'kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Iamail, Iahaq, Ya'qub dan anak cucu nya dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. kami tidak membedabedakan seorang pun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.' oleh karena itu, jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk. dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan ( dengan kamu) , dan Allah akan memelihara kamu dari mereka . dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui shibgah Allah, dan siapakah yan lebih baik shibgahnya dari pada Allah. dan kepada-Nyalah kami mengikhlaskan hati." ( Al-baqarah : 136-138 )
islam juga mensakralkan ikatan agama secara khusus, tanpa berlebihan memuji diri, juga tanpa memusuhi orang lain. Allah SWT. berfirman, " sesungguhnya orang-orang mukmin itu adalah saudara. oleh karena itu, damaikanlah antara saudaramudan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. " ( Al-Hujurat : 10 )
Islam yang dibangun di atas tabiat keseimbangan dan keobyektifan seperti ini tidak mungkin melahirkan pengikut yang menjadi sebab terceraiberaikannya persatuan. sebaliknya, ia bahkan memberikan nilai kesakralan agama pada persatuan. sebaliknya, ia bahkan memberikan nilai kesakralan agama pada persatuan yang sebelumnya hana mendapt legitimasi dari teks peradaban.
islam juga menetapkan batasan-batasan secara cermat tentang siapa yang harus dilawan dan diputus hubungannya, sebagaimana firman tersebut dalam firman Allah SWT.," sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama, dan mengusir kamu dari negrimu , dan membantu ( orang lain ) untuk mengusirmu. barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang Zhalim." ( al-Mumtahanah : 9 )
tidak ada satu pun orang bijak yang dapat memaksa suatu umat agar rela terinfiltrasi oleh kelompok tersebut, hingga mereka memebuat kerusakan besar di tengah masyarakat dan mengacaukan tatatertib di dalamnya.
inilah sikap islam terhadap kelompok minoritas nonmuslim. sikap yang sangat jelas, tiada kerancuan dan tiada kezhaliman di dalamnya.
sikap islam terhadap orang asing adalah perdamaian dan kelembutan, sepanjang mereka berprilaku lurus dan bersih. namun, jika haatri mereka rusak dan kejahatan mereka merajalela, maka Al-qur'an menentukan sikap tegas dengan firman-Nya, " hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang diluar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya menimbulkan kemudharatan bagimu. mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang di sembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. sungguh, telah kami terangkan kepada mu ayat-ayat (kami), jika kamu memahaminya. beginilah kamu, menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukaimu." ( Ali-Imran : 118-119)
dengan demikian, islam telah menangani aspek-aspek tersebut secara lebih cermat, lebih bermanfaat, dan lebih obyektif.
_majmu'atur rasail _
by:cc
1 komentar:
Datangnya pertolongan Allah itu disyaratkan adanya pertolongan kita kepada agama-Nya. Bahkan sangat penting para aktivis yang ikhlas itu mengerahkan segala kesungguhan dan daya-upayanya, bahkan untuk melipatgandakan upayanya. Hal itu dibarengi dengan kesanggupan menanggung kesulitan, apapun bentuknya. Mereka harus menghiasi diri dengan kesabaran dan keteguhan dalam kebenaran. Mereka harus berpegang teguh dengan mabda’ (ideologi) Islam dan pada metode Rasul Saw. hingga tercapai yang mereka inginkan.
Posting Komentar